SAVE “BEDESH”
(OWA JAWA ENDEMIC PETUNGKRIYONO)
Di hutan
Petungkriyono hiduplah seekor Owa Jawa bernama si “Bedesh” , ia hiudup bersama
kelompoknya , mereka adalah satu keluarga karena Owa Jawa hudup secara
berkelompok menurut garis keturunannya,
Dan setiap kelompok atau keluarga
mempunyai daerah kekuasaan masing-masing yang luasnnya ±12 s/d 16 HA. Saat ini
adalah musim buah dimana sumber makanan sangatlah melimpah, “Bedesh” dan
keluarganya asyik menikmati buah-buahan, sembari bercanda dengan Ayah,Ibu dan adiknya,
mereka berjumlah 4 ekor dalam satu kelompok. Merupakan keluarga kecil tentunya,
karena Owa Jawa merupakan Hewan Yang Paling setia dengan psangannya ,sehingga mereka
tidak akan mengawini keturunannya, dan jika pasangannya mati maka pasangan yang
ditinggalkan tidak akan mencari ganti hingga mati.
Disaat
mereka sedang asyik bercanda ber ayun di ranting-ranting pepohonan sembari
makan , tiba-tiba malapetaka datang, terdengar suara tembakan yang membabi
buta, pastinya itu adalah sekelompok manusia pemburu binatang primata, dengan
segala upaya mereka menghindar dari tembakan para pemburu, namun naas sekali
nasib keluarga si “Bedesh” mereka terkena tembakan para pemburu dan akhirnya
merekapun mati terkena peluru pemburu, setelah si “Bedesh” mati , arwahnyapun
terlepas dari raganya, Arwah “Bedesh” melihat Raganya Yang Tergeletak dan
terkapar kaku , sembari meneteskan airmata diapun berjalan meninggalkan
jasadnya untuk menuju ke alam Baka……..
Belum ada tanggapan untuk "SAVE “BEDESH” (OWA JAWA ENDEMIC PETUNGKRIYONO)"
Post a Comment